Kalimat Tauhid LAA ILAAHA ILLOH / ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ.
Materi Aqidah hari ini, Silsilah aqidah tauhid bagian Ke 5
Tentang Kalimat Tauhid LAA ILAAHA ILLOH / ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dua kalimat syahadat sangatlah penting bagi umat islam, akan tetapi sangat disayangkan sebagian kaum muslimin hanya mengucapkannya dengan lisan mereka tanpa merealisasikan kandungan yang ada di dalamnya,
maka dalam pembahasan ini, in sya Allah kita akan mengupas salah satu dari kalimat syahadat tersebut yaitu Kalimat Tauhid LAA ILAAHA ILLOH / ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪ, mulai dari makna yang benar, rukun, dan syarat tentang kalimat yang agung ini.
Semoga Allah ta'ala selalu memberikan taufiqnya kepada kita semua.
SILSILAH AQIDAH TAUHID Bagian Ke 5
(KALIMAT TAUHID) LAA ILAAHA ILLOH / ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ
DALIL Tentang Kalimat Laa ilaaha illallohu
Firman Allah ta'ala :
ﺷَﻬِﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻧَّﻪُ *ﻟَﺎ ﺇِﻟَٰﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮ*َ ﻭَﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻭَﺃُﻭﻟُﻮ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻗَﺎﺋِﻤًﺎ ﺑِﺎﻟْﻘِﺴْﻂِ ۚ ﻟَﺎ ﺇِﻟَٰﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴﻢُ
" Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [ QS Ali Imron : 18 ]
Dan firman Allah Ta’ala :
ﻓَﺎﻋْﻠَﻢْ ﺃَﻧَّﻪُ *ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ*
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya *tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.* ”
[ QS. Muhammad : 19 ]
MAKNA LAA ILAAHA ILLOH / ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪ
Laa ma'buuda haqqun illalloohu / ﻻ ﻣﻌﺒﻮﺩَ ﺣﻖٌّ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ
“Tidak ada sesembahan yang haq (benar) kecuali Allah.”
MAKNA yang lain yang SALAH, diantaranya :
Laa ma'buuda illalloh / ﻻ ﻣﻌﺒﻮﺩ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ (Tiada Tuhan / Sesembahan Selain Allah).
Ini adalah makna yang salah karena mengandung makna : bahwa setiap yang disembah baik benar maupun salah adalah Allah.
Laa khooliqo illallohu / ﻻ ﺧﺎﻟﻖ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ (Tiada Pencipta Selain Allah).
Ini adalah bagian dari makna laa ilaaha illallohu akan tetapi bukan itu yang dimaksud, kalau seandainya makna tersebut yang dimaksud niscaya tidak terjadi pertentangan antara nabi shollallohu 'alayhi wa sallam dengan kaumnya (kafir quraisy) sebab mereka mengakui tentang hal ini.
Laa haakima illallohu / ﻻ ﺣﺎﻛﻢ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ (Tiada Penentu Hukum kecuali Allah).
Ini juga hanya bagian dari makna laa ilaaha illallohu akantetapi tidak cukup dengan makna tersebut dan bukan itu yang dimaksud, karena jika seandainya ia mengesakan Allah dalam penentuan hukum tetapi ia menyembah selain-Nya maka tidaklah ia bertauhid.
RUKUN LAA ILAAHA ILLALLOHU
Laa ilaaha illallohu mempunyai dua rukun :
Nafyun / peniadaan, terambil dari kalimat laa ilaaha (ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪ).
Maknanya yaitu : meniadakan ibadah dari segala sesuatu yang disembah selain Allah.
Itsbatun / penetapan, terambil dari kalimat illallohu (ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪ).
Maknanya yaitu : menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata, tidak ada sekutu baginya.
Dalilnya :
Surat Al baqoroh 256
ﻓَﻤَﻦْ ﻳَﻜْﻔُﺮْ ﺑِﺎﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕِ ﻭَﻳُﺆْﻣِﻦْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻘَﺪِ ﺍﺳْﺘَﻤْﺴَﻚَ ﺑِﺎﻟْﻌُﺮْﻭَﺓِ ﺍﻟْﻮُﺛْﻘَﻰٰ
" ... maka barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang ..."
Kalimat ﻓَﻤَﻦْ ﻳَﻜْﻔُﺮْ ﺑِﺎﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕِ (maka barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut) adalah nafy / peniadaan.
Sedangkan kalimat ﻭَﻳُﺆْﻣِﻦْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ (dan beriman kepada Allah) adalah itsbat / penetapan
.
Surat Az-zuhruf ayat 26-27
ﻭَﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻟِﺄَﺑِﻴﻪِ ﻭَﻗَﻮْﻣِﻪِ ﺇِﻧَّﻨِﻲ ﺑَﺮَﺍﺀٌ ﻣِﻤَّﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ. ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻓَﻄَﺮَﻧِﻲ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺳَﻴَﻬْﺪِﻳﻦِ.
" Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya *aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah*, tetapi *(aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku*; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku".
Kalimat ﺇِﻧَّﻨِﻲ ﺑَﺮَﺍﺀٌ ﻣِﻤَّﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ. ( Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah) adalah nafy / peniadaan.
Sedangkan kalimat ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻓَﻄَﺮَﻧِﻲ (tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku) adalah itsbat / penetapan.
Kapan UCAPAN Laa ilaaha illallohu bisa BERMANFAAT bagi seseorang? :
Pertama : Ketika ia mengetahui maknanya.
Kedua : Mengamalkan dengan apa yang terkandung didalamnya (yaitu: meninggalkan ibadah selain Allah, dan hanya beribadah kepada Allah semata -pent.)
Bersambung in sya Allah....
Diterjemahkan dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal 13-14.
Abu Haitsam Muhaimin.
SILSILAH lainnya di chanel telegram :
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga Allah Ta'ala menjadikan ini sebagai sebab kebaikan untuk kita semua"
Tidak ada komentar: