Puasa Bagi Wanita Hamil dan Menyusui

Mei 23, 2018


السلام عليكم
بسم الله الرحمان الرحيم
الجواب المقنع لمن سئل عن صوم الحامل والمرضع 
Bismillah 
Jawaban yang memuaskan bagi orang yang ditanya tentang puasanya wanita hamil dan menyusui

أجاب عليها فضيلة الإمام المحدث: محمد ناصر الدين الألباني رحمه الله
من سلسلة فتاوى جدة، شريط رقم : (25)
يقول السائل: قرأت في كتاب: "صفة صوم النبي صلى الله عليه وسلم في رمضان" لمؤلفه: سليم الهلالي؛ أن الحامل والمرضع إذا خافتا على نفسيهما أو ولديهما أفطرتا وأطعمتا عن كل يوم مسكيناً، ولا يجب عليها القضاء، فما صحة هذا القول؟ نرجو التوضيح.
 Fadhilatu Imam al Muhaddits (Ahli Hadits) Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rohimahulloh menjawab di dalam Silsilah Fatawa Jeddah kaset no.25:
ADA ORANG YANG BERTANYA : “Saya TELAH membaca di kitab “Sifat Puasa Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam” tulisan Syaikh Salim Al-Hilaly bahwasanya wanita hamil dan YANG MENYUSUI, jika keduanya khawatir akan keselamatan dirinya atau kandungannya maka keduanya boleh berbuka puasa dan memberi makan orang miskin setiap harinya, dan tidak wajib baginya untuk meng-Qodho puasanya. LALU APA KEBENARAN PERKATAAN TERSEBUT ?” KAMI MOHON PENJELASANNYA
الجواب: لا يجب عليها القضاء وإنما يجب عليها الكفارة عن كل يوم مسكيناً، هذا الجواب الصحيح، أما الاشتراط المذكور؛ وهو إذا خافت الحامل والمرضع على نفسيهما أو ولديهما! هذا الشرط إنما هو اجتهاد من بعض العلماء لا تكلف به الحامل أو المرضع.
 Jawab: Tidak wajib atasnya Qodho (mengganti puasa di hari selain Ramadhan ), namun sesungguhnya dia hanya wajib membayar kafaroh/denda kepada orang miskin setiap harinya (memberi makan kepada seorang miskin setiap harinya). Ini adalah jawaban yang SHOHIH. Adapun PENSYARATAN yang disebutkan, yaitu apabila dia khawatir akan keselamatan dirinya atau kandungannya, HAL PENSYARATAN ini adalah hasil ijtihad sebagian ‘ulama agar tidak memberatkan bagi wanita hamil dan orang YANG MENYUSUI.
لأن النبي صلى الله عليه وآله وسلم قد قال: {إن الله - تبارك وتعالى- قد وضع الصيام عن الحامل والمرضع} ثم قال ابن عباس في تفسير قوله تعالى: {فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضَاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرٍ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِين} قال ابن عباس رضي الله عنه:
" أن الحامل والمرضع عليها الإطعام" أي لا يوجد هناك الشرط المذكور آنفاً؛ أن تخاف الحامل أو المرضع على نفسها أو على ولدها. 
 Karena sesungguhnya Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam Telah bersabda, ‘Sesungguhnya Alloh Tabarokallohu wa Ta’ala telah menghilangkan puasa dari wanita hamil dan MENYUSUI ’,
(HR. ABU DAWUD NO 2408, ATTIRMIDZI NO 715, ANNASAI NO 2315, IBNU MAJAH NO. 1667, Hasan Shohih - lihat SHOHIH abu Dawud) 
kemudian Ibnu Abbas berkata di dalam tafsir ayat “Maka barang siapa di antara kalian ada yang sakit atau sedang dalam safar maka hendaknya mengganti puasa di hari-hari yang lain, dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya wajib baginya fidyah kepada orang miskin”.(QS Al-Baqarah 185) 
Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu berkata, *“sesungguhnya wanita hamil dan MENYUSUI (hanya) wajib baginya fidyah”*, yakni tidak ada di sini PENSYARATAN seperti yang disebutkan tadi, berupa KEkhawatirAN terhadap keselamatan dirinya ataupun JANINnya.

خلاصة الجواب: يجوز لكل حامل ولكل مرضع أن تفطر وأن تطعم عن كل يوم مسكيناً، ولا قضاء عليها إلا هذه الكفارة.
 Kesimpulannya: BOLEH bagi setiap wanita hamil dan MENYUSUI untuk berbuka puasa dan HENDAKNYA memberi makan SETIAP HARINYA SATU ORANG MISKIN dan tidak WAJIB BAGINYA qodho kecuali hanya kafaroh /DENDA ini saja. (MEMBERI MAKAN SETIAP HARI NYA SATU ORANG MISKIN ATAU SEBANYAK HARI YANG DITINGGALKANNYA)

Semoga Bermanfaat 
🍫 Zaki Abu Kayyisa



Silahkan Bergabung via WA
🎙Fawaid al Muwaththo Zaidah
Klik langsung link berikut:
©Akhwat
https://goo.gl/vwgcMx
®Ikhwan
https://goo.gl/kL8ZRe

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.