Prinsip - Prinsip Ilmiyyah Di Dalam Islam

Ringkasan Khutbah Jum'at

Oleh : Ustadz Ahmad Tonarih Al Atsary حفظه الله تعالى

Sumber rujukan : kitab As salafiyah qowaidu wa ushulun karya Dr. Ahmad Farid حفظه الله تعالى 

Tempat : Masjid Izzudin al Qossam Ma'had Minhajul muslim Subang.

 اﻷصول العلمية في اﻹسلام

1⃣ Tauhid ( التوحيد).

Alloh Ta'ala Berfirman : 

فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ ۖ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Barometer tauhid yang benar adalah tauhid yang sesuai dengan tauhid nya para Sahabat Nabi ﷺ*

فإن آمنوا : 

(jika mereka beriman)

Mereka dalam ayat ini adalah orang-orang kafir Quraisy.

بمثل ما آمنتم به.

( kepada yang kalian telah beriman)

yang di maksud kalian di dalam ayat ini adalah para Sahabat nabi.

Oleh karena itu apabila keyakinan atau tauhid seseorang menyelisihi tauhid atau keyakinan  para sahabat maka keyakinan tersebut adalah keyakian yang batil dan menyimpang.

Di antara keyakinan yang menyelisihi keyakinan nya para sahabat nabi adalah : keyakinan bahwa Alloh berada di mana-mana.

keyakinan ini adalah keyakinan yang bathil dan menyimpang di karenakan menyelisi keyakinan para Sahabat nabi صلى الله عليه وسلم, di mana para sahabat telah ijma bahwa mereka menyakini Alloh Ta'ala berada di atas langit, istiwa di atas Arsy.

Allah ta’ala berfirman:

(الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى) [طـه:5]

“(Yaitu) Yang Maha Pemurah، tinggi di atas ‘Arsy.” (Qs.Thoha:5).

2⃣ Mengikuti Sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم) الاتباع)

Alloh Ta'ala Berfirman

*قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي* يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ. ( سورة آل عمران : 31 )

Katakanlah: " Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,* niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Qs. Ali Imron : 31 ).

Alloh Ta'ala Berfirman:

*وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَاب*ِ. ( سورة الحشر : 7)

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.* (Qs. Al Hasyr : 7 )

Alloh Ta'ala berfirman :

 مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ.

Siapa menaati Rasul, maka sesungguhnya ia telah menaati Allah. ( Qs. An Nissa : 80 ).

Tidak ada pilihan bagi setiap muslim untuk tidak mengikuti Sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم.

Alloh Ta'ala Berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا. ( سورة اﻵحزاب : 36 )

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (al-Ahzab : 36).

3⃣ Mensucikan Jiwa ( التزكية).

Bertauhid seperti tauhid nya para sahabat nabi dan mengikuti sunnah Nabi adalah dalam rangka mensucikan jiwa.

Alloh Ta'ala berfirman : 

 *قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا* وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا ( سورة الشمس : 9-10 )

sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. ( Qs. As Syam : 9-10 ).

المراد من "من زكاها" هو التزكية من الشرك.

Yang di maksud dengan mensucikan jiwa adalah mensucikan jiwa dari kesyirikan.

Alloh Ta'ala Berfirman :

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّنَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِ *وَيُزَكِّيهِمْ* وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ ( سورة الجمعة : 2 )

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta   huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, *mensucikan* mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (Qs Al-Jumu'ah : 2 )

Kita berdo'a kepada alloh agar di di berikan kesucian jiwa sebagaimana do'a yang di panjatkan nabi صلى الله عليه وسلم : 

اللهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا. ( رواه مسلم 2772  )

Ya Allah karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, dan doa yang tidak diijabahi. (HR. Muslim 2722).

Di Ringkas oleh : Asep mulyana Abu Ammar As Subangy.